Peristiwa kepahlawanan, pertempuran di Lengkong Tangerang pada masa revolusi untuk merebut kemerdekaan membuktikan bahwa bangsa yang mendiami Nusantara tercinta ini memiliki jiwa patriot yang sanggup melawan penjajah. Pertempuran ini menyebabkan gugurnya beberapa kadet Akademi Militer Indonesia sebagai pahlawan muda, diantaranya dua kakak beradik, kadet-kadet Subianto dan Suyono. Keduanya adalah putera dari Bapak Margono Djojohadikoesoemo dan Ibu Siti Katoemi Margono Djojohadikoesoemo. Perintis dan pendiri Bank Negara Indonesia.
Gugurnya Subianto dan Suyono dalam pertempuran di Lengkong, Tangerang, dalam bingkai sejarah perjuangan merebut kemerdekaan Negara Republik Indonesia merupakan sumbangsih yang tak terlupakan. Bagi Bapak Margono dan Ibu Siti Katoemi Djojohadikoesoemo sumbangsih kedua putera tersebut direlakan secara tulus ihlas, namun bagaimanapun sebagai orang tua peristiwa tersebut merupakan penderitaan batin yang luar biasa. Setelah melalui suatu perenungan yang mendalam Ibu Siti Katoemi pada akhirnya mendapat ilham, bahwa untuk meng-“utuh”-kan kalbu yang terguncang itu beliau perlu membuat sesuatu yang bermakna, yaitu menyumbangkan dharmabaktinya kepada masyarakat Indonesia. Dan pilihan beliau jatuh pada bidang pendidikan.
Kepada merdeka Ibu Siti Katoemi mengutarakan keinginannya untuk ikut berperan serta dengan Pemerintah dalam pendidikan bagi anak- anak bangsa. Gagasan tersebut mendapat sambutan hangat dari kawan kawan yang dihubungi oleh Ibu Siti Katoemi. Para ibu-ibu tersebut mengadakan tukar fikiran dan musyawarah yang mendalam. Beberapa contoh menjadi perbandingan, seperti Perguruan taman siswa, Sekolah-sekolah Muhammadiyah, juga sekolah Carpentier Alting Stichting dan sebagainya.
Sebagai kesimpulannya mereka memilih format Yayasan untuk lembaga pendidikan yang akan mereka selenggarakan, dan untuk itu mereka masing – masing menyisihkan uang Rp. 20,- (dua puluh rupiah). Pada tanggal 16 Maret 1953 mereka menghadap notaris. Mr.Soewandi, dan terbentuklah sebuah Yayasan dengan nama Yayasan Sumbangsih. Maksud dan tujuannya adalah untuk turut berusaha meringankan beban pemerintah dalam lapangan pendidikan / pengajaran. Adapun arti Sumbangsih ialah menyumbangkan kasih sayang kepada anak bangsa.
Dan di mulai Yayasan ini bertempat di Setiabudi, dimana Setiabudi berdampingan dengan Menteng yang menjadi kawasan elit pada masanya. Karena di kawasan tersebut, sekolah pada masa itu hanya ada beberapa sekolah terbaik, dan Yayasan Sumbangsih menjadi salahsatu Sekolah swasta terbaik, serta karena tempat yang berdekatan, kebanyakan anak-anak Menteng bersekolah di Yayasan Sumbangsih Setiabudi. Hal ini menjadikan Yayasan Sumbangsih terkenal dengan julukan sekolah elit atau golongan atas. Yayasan Sumbangsih juga menjadi buah bibir saran sekolah dari generasi ke generasi selanjutnya yang disampaikan oleh kakek nenek anak-anak generasi sekarang, hingga dapat disebut dengan sekolah keluarga. Dan pada tahun 1960 hingga 1990 menjadi masa jaya sekolah, dan menjadi sekolah favorit masyarakat.
Yayasan Sumbangsih tetap menjadi sekolah favorit dikarenakan memiliki kualitas tenaga pendidik yang baik serta berkualifikasi. Kemudian aktreditasi sekolah yang memuaskan menjadi salah satu alasan Sekolah terbaik dan favorit. Dan yang terakhir kurikulum sekolah yang terus mengikuti perkembangan globalisasi serta perkembangan modern sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kemudian pada tahun 1993, berpindah tempat dari Setiabudi raya ke lokasi Duren Bangka tepatnya pada tanggal 15 Juli 1993. Kemudian ada perpindahan lokasi lagi pada tahun 1995 dari Setiabudi Tengah ke Jalan Ampera Raya Nomor 3. Hal ini disebabkan karena kawasan Setiabudi sudah tidak cocok menjadi kawasan sekolah, karena banyak bangunan baru yang menjadi kawasan bisnis.
Yayasan Sumbangsih pada saat ini di pimpin oleh Dr. Paramitha Sudharto, yang mana Yayasan ini memiliki beberapa lembaga sekolah yaitu TK Sumbangsih Duren Bangka, SD Sumbangsih Duren Bangka, SD Sumbangsih Grogol, SMP, SMA, SMK Multimedia, dan SMK Pariwisata. Beberapa lembaga ini berada dalam 3 lokasi yang berbeda, Jl Ampera Raya No 3-4, Ps Minggu. Jl. Duren Bangka No.36, Pancoran. Dan yang terakhir Jl. Muwardi II No.15A, Grogol petamburan. Dengan sejarah yang begitu panjang, Yayasan Sumbangsih ini bisa menjadi salah satu pilhan untuk pendidikan Sekolah anak.